“Sulitnya” Mencari Pekerjaan Sebagai Programmer

Ridoan Nasution
3 min readJan 16, 2023

--

Ilustrasi mencari kerja
Mencari kerja di Job Fair (Sumber: https://jatim.jpnn.com)

Di mana sih mencari pekerjaan untuk programmer?

Susah nih. Udah kuliah bertahun-tahun, tetap aja sulit mencari pekerjaan.

Bagi yang punya teman yang udah duluan kerja, bisa sih nanya-nanya bahkan direkomendasikan untuk masuk di perusahaan teman kamu.

Lah, gimana kalo yang gak punya teman kayak gitu?

Atau punya teman tapi gak bisa minta tolong?

Siap. Mari kita bahas!!

Pengalaman saya sebagai programmer, dulu sempat bingung mau melamar kerjaan ke mana. Sebagai catatan, saya lulus kuliah D3 Manajemen Informatika pada tahun 2016 dari Universitas Telkom Bandung.

Setelah lulus, sempat ada 1 Job Fair di kampus. Udah bersyukur banget. Saya coba melamar ke beberapa perusahaan. Lupa jumlahnya berapa. Mungkin ada 3–5. Dan sempat dikasih interview on the spot sama 1 perusahaan. Tapi setelah Job Fair itu, gak ada kelanjutannya lagi.

Saya biasanya cari info Job Fair di internet khusus wilayah Bandung. Kemudian datang ke Job Fair itu dengan membawa 10+ berkas lamaran. Ternyata untuk lowongan programmer, terkadang cuma ada 3–6 perusahaan yang buka. Kita taruh berkas lamaran di stand-stand perusahaan yang kita inginkan.

Sisa berkas lamaran dilamarkan ke pekerjaan-pekerjaan yang bukan programmer. Hahaa.. siapa tau reseki kan. Capek nunggu, gak dipanggil-panggil sama perusahaan-perusahan yang pernah dilamar sebelumnya (sesuai jurusan).

Akhirnya setelah 3 bulan menganggur paska lulus, saya mendapat pekerjaan sebagai Junior Frontend Developer. Pekerjaan ini saya dapat dari grup Facebook: PHP Indonesia. Tentu ada tes dan interview yang harus saya lalui sebelum diterima menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Alhamdulillah tempat kerjanya nyaman. Kantor berada di Jakarta dan digaji sekitar UMR saat itu.

Nah itu pekerjaan pertama saya sebagai programmer. Dapat kerjanya dari Facebook bukan dari beberapa Job Fair yang pernah saya ikuti.

Untuk perusahaan kedua, saya dapatnya dari LinkedIn. Ditawarkan seorang HR untuk join salah satu perusahan e-commerce terkenal di Indonesia. Initisial perusahaannya “Tok*****”. Enak kan ya?

Enak sih, tapi gak semudah itu juga untuk ditawarin. Saya ditawarin setelah punya pengalaman lebih dari 1 tahun. Sempat ngelamar juga ke situ, tapi gak pernah dipanggil.

Untuk perusahaan ketiga, saya juga dapatnya dari LinkedIn. Hahaaa … kok sama ya? Ditawarin sama Head of Engineering dari suatu perusahaan Singapura untuk bergabung dengan tim teknologi yang ada di Kota Batam. Enaknya kita dapat pengalaman kerja bareng orang-orang dari negara yang berbeda (Indonesia, Singapura, Hongkong, Malaysia, dll). Selain itu kita juga diberi kesempatan mengunjungi kantor perusahaan di Singapura dan bekerja di sana untuk beberapa hari.

Untuk perusahan ke-empat, saya ditawarkan pekerjaan oleh HR Glints untuk salah satu klien mereka dari Singapura. Enaknya bekerja di perusahaan ini adalah mereka memberikan saya kesempatan untuk full kerja dari rumah. Gak perlu panas-panasan di jalan saat pergi ke kantor. Gak perlu repot-repot nyari makan siang ke kantin, cukup pergi ke dapur. Dan masih banyak keuntungan lainnya.

Kesimpulan

Memang mencari kerja itu gak mudah. Sekalipun kamu sudah berpengalaman. Tapi selama kamu mau berusaha mencari, pekerjaan itu pasti ada. Tinggal perbanyak sabar dan tentu perbanyak serta perbaiki persiapan untuk menghadapi tes programming dan interview.

Saya dulu sempat nge-lamar ke 30+ perusahaan setelah berpengalaman, tapi gak berhasil diterima. Alasannya bermacam-macam: ada karena gak lulus tes kodingan, gak lulus wawancara terakhir (bukan teknikal), ekspektasi gaji gak terpenuhi, di-ghosting setelah teknikal interview, dll.

Jangan putus asa!

Kalo boleh tau, apa pengalaman teman-teman saat melamar kerja sebagai programmer?

--

--

Responses (2)